Surat Terbuka untuk Dunia Digital (dan Alasan Aku Memilih Daftar Fomototo)
Surat Terbuka untuk Dunia Digital (dan Alasan Aku Memilih Daftar Fomototo)
Blog Article
Hai, dunia digital.
Hai algoritma.
Hai notifikasi yang datang tanpa henti.
Hai angka followers, likes, dan views yang entah sejak kapan mulai menentukan harga diriku.
Aku cuma ingin bilang satu hal hari ini:
Aku lelah. Tapi aku juga belum menyerah.
Sebelum Aku “Hilang”, Aku Klik Daftar Fomototo
Tenang, ini bukan iklan.
Ini cuma... cerita.
Saat semua hal terasa berat:
– Kuliah gak kelar-kelar,
– Work from home yang kerjanya doang, "from home"-nya enggak,
– Isi kepala penuh overthinking dan ekspektasi absurd dari media sosial...
Aku butuh ruang.
Bukan ruang instrospeksi dalam,
bukan seminar pengembangan diri,
dan bukan juga kelas meditasi berbayar mahal.
Aku cuma butuh satu ruang
di mana aku gak perlu jadi siapa-siapa.
Dan entah kenapa, aku nemu itu waktu daftar Fomototo.
Game Biasa yang Menyelamatkan dengan Cara Tidak Biasa
Buat orang lain, Fomototo mungkin cuma puzzle warna-warni.
Tapi buatku, itu cara sederhana untuk bernapas.
Di situ aku gak ditanya IPK.
Gak disuruh upload CV.
Gak dibandingin sama anak tetangga.
Gak ada algoritma yang ngatur siapa yang harus aku lihat hari ini.
Cuma aku, mouse, dan skor yang naik pelan-pelan.
Dunia Terlalu Bising, Kadang Butuh “Kegiatan Gak Penting” Biar Waras
Orang suka bilang:
“Jangan buang waktu buat hal gak penting.”
Tapi kalau semua harus penting,
kapan kita istirahat?
Aku daftar Fomototo bukan buat jadi juara.
Aku daftar... supaya otakku tahu,
ada bagian dari hari ini yang bukan tentang berjuang —
tapi tentang berhenti sejenak dan main.
Penutup: Aku Masih Bertahan (Dan Kalau Kamu Lelah, Gak Apa-Apa)
Ini surat dari seorang Gen Z biasa.
Yang masih belajar bertahan.
Yang gak pengen perfect.
Yang kadang cuma pengin klik “mulai permainan” dan biarin pikirannya diam sebentar.
Kalau kamu juga ngerasa capek,
dan gak tahu harus mulai dari mana...
mungkin daftar Fomototo bukan jawaban hidupmu.
Tapi bisa jadi... itu awal dari kamu mengenali dirimu lagi.
???? Tertanda, seseorang yang gak sempurna, tapi masih pengen hidup dengan versi terbaiknya — satu klik demi satu klik.
Report this page